cara membuat kabel straight
Membuat Kabel Straight Trought Dan Cross Over
Untuk pemasangan kabel UTP ada beberapa peralatan pendukung yang wajib kita miliki. Peralatan ini sangat membantu kita dalam pemasangan kabel, adapun peralatan tersebut antara lain:
1. Crimping tools
Fungsi Crimping tools :
- memotong kabel
- melepas pembungkus kabel
- memasang konektor
2. Network Cable Tester atau LAN Tester
Fungsi LAN tester :
Melihat koneksi antar kabel, apakah pin-pin yang terkoneksi sesuai dengan konfigurasi
<
LANGKAH-LANGKAH PEMBUATAN KABEL STRAIGHT-STROUGHT/CROSS-OVER
1. Siapkan kabel UTP yang akan digunakan
2. Kupas jaket dari kabel UTP dengan menggunakan crimping tolls atau alat pengupas kabel khusus.
3. Pisahkan empat lilitan dari kabel UTP dan pisahkan menjadi delapan bagian, setelah itu luruskan tiap-tiap kabel agar dapat mudah dipotong.
4. Susunlah urutan warna sesuai dengan konfigurasi straight-trought atau cross-over dan sesuaikan ujung kabel yang akan dipotong dengan konektor yang akan dipasang
5. Gunakan tang pemotong atau crimping tools, potonglah ujung kabel secara rata agar kabelmudah dimasukan ke lubang konektor
6. Masukan ujung kabel yang telah dipotong ke lubang konektor secara bersamaan, kemudianjepit konektor dengan menggunakan crimping tools agar konektor terkunci.
7 Kemudian lihatlah koneksi dari kabel yang telah dipasang konektor dengan menggunakan lan tester. Perhatikan koneksi antar konektor apakah telah terkoneksi sesuai dengan konfigurasi straight-trought/cross-over
Membuat kabel cross over
Berbincang tentang jaringan tentu tidak lepas dari pengetahuan dasar tentang kabel UTP. Meski ini adalah pembahasan lama yang sudah banyak ditulis, saya masih merasa perlu untuk mengulas ulang dengan gaya bahasa yang semoga lebih mudah dipahami. Untuk menyegarkan ingatan tentang tipe kabel UTP, silakan klik di sini.
Berikutnya, jika diskusi kita lanjutkan lebih jauh tentang tipe koneksi kabel UTP, kita akan dihadapkan pada dua jenis koneksi yang paling sering digunakan yakni Kabel Straight dan Kabel Cross. Ulasan tentang kabel Straight dapat Anda temukan di sini. Sementara itu dalam posting ini, saya akan fokus pada penggunaan tipe kabel Cross. Kita akan bersimulasi menghubungkan dua komputer tanpa perlu menggunakan hub atau switch.
Kenapa kita memerlukan kabel Cross-over?
Saat kita mengirim atau menerima data antara dua perangkat komputer, satu pihak akan berperan sebagai pengirin sementara yang lain sebagai penerima. Semua ini dilakukan melalui kabel jaringan yang terdiri dari beberapa pasang kabel. Beberapa kabel ini digunakan untuk mengirim data, sedangkan yang lain digunakan untuk menerima data. Pada dasarnya kita perlu menghubungkan jalur TX (trasmit) dari satu ujung ke RX (receive). Jika ada hub, proses penghubungan jalur TX dengan RX ini telah diselesaikan oleh hardware hub. Berhubung kita saat ini tidak membahas jaringan dengan hub, koneksi harus bisa diselesaikan dengan mengatur kabel pada setting seperti dalam ilustrasi di bawah ini:
cable utp1 Panduan Membuat Kabel Cross over UTP CAT5
Hanya ada satu cara untuk membuat kabel cross-over dan sebenarnya caranya sangat mudah. Bagi Anda yang telah mengetahui dasar-dasar kabel UTP, tentu Anda tahu bahwa kabel cross-over dibuat dengan aturan pin tipe 568A di salah satu sisi dan tipe 568B di sisi yang lain. Jika Anda belum mengetahui hal ini, jangan khawatir karena saya akan menjelaskan hal tersebut dengan singkat dan jelas kepada Anda.
Seperti disebutkan sebelumnya, sebuah kabel Cross menghubungkan titik TX komputer satu ke RX komputer yang lain dan sebaliknya.
Silakan cermati urutan pin Cross kabel CAT5 sebagai berikut:
cable utp2 Panduan Membuat Kabel Cross over UTP CAT5
Seperti yang Anda lihat, hanya 4 pin diperlukan untuk koneksi kabel cross-over. Bila Anda membeli kabel Cross yang sudah jadi, Anda mungkin menemukan bahwa kedelapan pin digunakan. Kabel ini sama saja dengan yang ditampilkan di atas, beberapa pin sengaja dipasang meskipun tidak digunakan.
Hal ini tidak akan berakibat apa-apa, hanya agar kabel tampak lebih rapi. :)
Berikut adalah urutan pin kabel cross-over dengan posisi semua pasang kabel tetap dihubungkan (meski tidak digunakan):
cable utp3 Panduan Membuat Kabel Cross over UTP CAT5
Di mana lagi kabel Cross-over diperlukan?
Kabel Cross tidak hanya digunakan untuk menghubungkan komputer, tetapi juga berbagai perangkat lain. Koneksi lain yang dikenal paling sering dengan menggunakan kabel Cross adalah switch dan hub. Jika Anda memiliki dua hub dan Anda harus menghubungkan keduanya, Anda bisa menggunakan port uplink yang secara khusus ketika diaktifkan akan mem-by pass proses cross Tx dan RX sehingga seakan-akan kita tetap menggunakan kabel Straight. Trus bagaimana jika tidak ada uplink port atau ada tapi sudah dipakai?
Kabel cross akan memecahkan masalah Anda dan menghubungkan kedua hub dengan baik. Perhatikan ilustrasi berikut untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang apa yang saya bicarakan:
cable utp4 Panduan Membuat Kabel Cross over UTP CAT5
Seperti yang dapat Anda lihat dalam ilustrasi di atas, berkat adanya uplink port, Anda tidak memerlukan kabel Cross.
Mari sekarang kita lihat bagaimana jika kita tidak memiliki sisa port uplink. Dalam hal ini kita harus membuat sebuah kabel cross-over untuk menghubungkan kedua hub:
cable utp5 Panduan Membuat Kabel Cross over UTP CAT5
Saya juga sudah siapkan ilustrasi yang membandingkan kabel Cross dengan kabel Straight di bawah ini:
cable utp6 Panduan Membuat Kabel Cross over UTP CAT5
Perbedaan kabel UTP cat5, cat5e, cat6 dan cat7
Konsep kerja mengukur performance cable UTP jaringan komputer
Satuan “Signal” adalah suatu satuan standar dari frekuensi [ mhz ]. Begitu juga dengan kabel UTP, setiap kabel jaringan berfungsi menjadi media transmisi / media pengiriman signal dari suatu tujuan ke tujuan lain. Ketika suatu kabel jaringan akan diukur performance transmisi-nya, maka lan tester / lan analyzer akan mengirimkan suatu signal dengan satuan tertentu dari ujung kabel, dan pada ujung kabel yang lain, receiver pada lan tester akan menerima signal tersebut dan akan mengukur kapasitas satuan signal tersebut. Maka dengan alat tersebut kita dapat menganalisa kualitas kabel tersebut.
Berbagai kategori kabel jaringan komputer adalah : coaxial, UTP, Fiber Optic indoor, Fiber Optic Outdoor, Multiplek.
Pada article ini saya ingin mempersempit hanya kepada kabel UTP, kabel UTP yang terjual dipasaran pada umumnya terbagi dalam 3 kategori umum yang sering digunakan yaitu : cat5, cat5e, cat6, dan cat7.
Perbedaan dari masing-masing kategori :
kabel UTP cat5 : adalah kabel UTP dengan standar yang diciptakan pada tahun 2001 oleh TIA/EIA-568-B. Kabel UTP cat5 hanya dapat melakukan transmisi data sebesar 100 Mbit/s, kapasitas maksimum ini sama dengan kapasitas kemampuan ethernet dalam mengirimkan signal data 100BASE-TX [ era tahun 2001 ].
Seiring dengan bertambahnya kebutuhan akan kecepatan, maka telah dikembangkan kabel UTP cat5 ini menjadi kabel UTP cat5e.
Kabel UTP cat5e / cat5e 350Mhz: adalah kabel UTP yang telah ditingkatkan kemampuan menampung lebar data, maupun kemampuan mengirimkan data. Cat5e memiliki kemampuan speed maksimal 350 Mhz atau setara dengan 1 Gbit/s. Selain memiliki kemampuan speed 1Gbit/s, cat5e memiliki noise yang sangat kecil ketika mengirimkan data jika dibandingkan dengan cat5, hal ini dapat dilihat dengan minimnya waktu delay respon ketika mengirimkan data besar.
Kabel UTP cat6 / cat6e : adalah kabel premium yang di pasaran jauh lebih mahal dibandingkan dengan cat5e. Cat6 ini memiliki kemampuan waktu delay yang nyaris 0 [ nol ] ketika mengirimkan data, sekaligus memiliki kemampuan maksimal panjang kabel lebih dari 100 meter. Maksimal kabel cat6 adalah 200 meter dan maksimal lebar data adalah 10Gbit/s.
Kabel UTP cat7 / cat7e : adalah kabel premium yang sangat cocok sebagai media yang high traffic berbagai aplikasi dalam 1 kabel [ single cable ]. Maksimum data yang terkirim adalah 10 Gbit/s dengan frekuensi 1000 Mhz. Berdasarkan spectrum analyze tools, panjang kabel cat7 / cat7e sepanjang 50 meter mampu mengirimkan signal dan data sebesar 40 Gbit/s. Sedangkan untuk kabel cat7 / cat7e sepanjang 15 meter mampu mengirimkan signal dan data sebesar 100 Gbit/s.